Data Indonesia saat ini :
Data Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyebutkan bahwa secara keseluruhan, jumlah akuntan yang terdaftar adalah sekitar 40.000, sementara jumlah akuntan publik hanya 1.000 orang. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang 250 juta maka perbandingannya 1:250.000. Perbandingan di Malaysia dan Singapura masing-masing adalah 1:23.000 dan 1:5.000
Diperkirakan Instansi pemerintahan se Indonesia masih kekurangan tenaga akuntan hingga 25 ribu orang.
Data perusahaan lembaga keuangan non bank terus meningkat, Saat ini terdapat 608 perusahaan industri keuangan non bank yang terdiri dari 200 perusahaan pembiayaan, 100 perusahaan asuransi dan reasuransi dan 308 dana pensiun
Menurut BI saat ini terdapat 120 Bank di Indonesia baik BUMN dan BUMD
Diperkirakan saat ini Lembaga keuangan menengah berjumlah sekitar 567 ribu sampai 600 ribu unit. Jumlah ini menunjukkan bahwa lembaga keuangan ini terus dibutuhkan masyarakat
Sementara kebutuhan SDM di Perbankan Syariah rata-rata 11.000 orang per tahun, baru bisa dipasok sebesar 3.750 orang / tahun saat ini
Perekonomian Indonesia baru saja masuk dalam tahap kelompok G-10, negara dengan GDP terbesar 10 besar dunia. Pertumbuhan ekonomi yang positif ini menjadi penggerak berbagai sektor termasuk lembaga keuangan baik bank maupun bukan bank.
Di lansir dari berbagai sumber, kami mendapatkan data bahwa saat ini, kebutuhan sumber daya manusia (SDM) untuk perbankan syariah rata-rata sekitar 11.000 per tahun sebagaimana disampaikan Ketua Umum Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo). Dia memperkirakan, institusi formal pendidikan di Indonesia hanya mampu memasok SDM ekonomi dan keuangan syariah sekitar 3.750 orang per tahun.
Selain perbankan syariah, Kepala Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Etty Retno Wulandari juga menyampaikan bahwa profesi di bidang akuntansi, keuangan dan perpajakan akan terus berkembang seiring dengan perkembangan bisnis. “Akuntansi itu adalah bahasa bisnis. Kalau ingin melakukan bisnis harus tahu akuntansi, transaksi harus dicatat dan diperiksa oleh akuntan,” beber Etty.
Padahal kenyataannya, jumlah akuntan publik di Indonesia saat ini hanya 1.000 orang. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang 250 juta maka perbandingannya 1:250.000. Jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura kalah jauh. Perbandingan di Malaysia dan Singapura masing-masing adalah 1:23.000 dan 1:5.000, sebagaimana dilansir dalam sebuah media ekonomi. Direktur First Asia Consultant Nining Kristiana menuturkan, pekerjaan di bidang keuangan merupakan salah satu pekerjaan favorit di dunia tenaga kerja karena dibutuhkan semua jenis perusahaan. Keuangan menjadi bagian penting sebuah perusahaan dan menjadi pihak yang paling mengetahui kondisi perusahaan. Maka, “Hampir tidak ada perusahaan yang meng-outsourcing bagian ini kepada pihak lain,” ujar Nining.
Senior Consultant PT Consult Group Indonesia Gerard Thema juga menuturkan pendapat serupa tentang betapa dibutuhkannya profesi di bidang akuntansi, keuangan, dan perpajakan. Ketidakseimbangan antara pasokan tenaga di bidang-bidang ini dengan permintaan dari institusi baik dari pemerintah maupun swasta atau dari perorangan masih timpang.
Gerard juga menyampaikan bahwa pengatrol lonjakan permintaan profesi di tiga bidang tersebut tak hanya datang dari perusahaan lokal tapi juga perusahaan multinasional yang banyak ngebet berkantor di Indonesia. Per tahun Indonesia bahkan kekurangan hingga 10.000 sarjana bidang akuntansi.
Jumlah akuntan di Indonesia disebut-sebut masih belum memadai untuk melayani kebutuhan masyarakat untuk menyajikan pelaporan keuangan yang akuntabel. Data Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyebutkan bahwa secara keseluruhan, jumlah akuntan yang terdaftar adalah sekitar 40.000 akuntan. Untuk akuntan publik, akuntan yang aktif terdaftar adalah sekitar 700 orang. “Bandingkan dengan Malaysia sebagai negara dengan penduduk sekitar 27 juta dimana jumlah akuntan publik yang terdaftar dan aktif adalah sekitar 5.000 orang,” ungkap Roy Iman Wirahardja, Wakil Ketua Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Sementara di Solo pos disebutkan bahwa saat ini Instansi pemerintahan se Indonesia masih kekurangan tenaga akuntan hingga 25 ribu orang.
Pemerintah sendiri belum memiliki data pasti mengenai jumlah LKM di seluruh Indonesia, namun Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan Firdaus Djaelani memperkirakan saat ini LKM berjumlah sekitar 567 ribu sampai 600 ribu unit. Jumlah sebanyak itu menunjukkan bahwa lembaga keuangan ini dibutuhkan oleh masyarakat, terutama masyarakat berpenghasilan rendah yang selama ini tidak terjangkau oleh layanan perbankan.
“Data akhir tahun lalu terdapat 608 perusahaan industri keuangan non bank yang terdiri dari 200 perusahaan pembiayaan, 100 perusahaan asuransi dan reasuransi dan 308 dana pensiun,” kata Muliaman di Jakarta, Jumat (26/7/2013). Mengacu pada data tersebut, menurut dia, menunjukkan pertumbuhan lembaga keuangan non bank masih akan terus meningkat seiring dengan peningkatan pendapatan masyarakat.
“Permintaan asuransi jiwa akan meningkat, cover asuransi kerugian juga akan meningkat. Lembaga keuangan non bank ini akan terus mengalami peningkatan. Nilai aset juga akan terus meningkat,” ungkap dia. Menurut BI saai ini terdapat 120 Bank di Indonesia baik BUMN dan BUMD
Leave a Comment