Sistem Akuntansi Perusahaan Kecil
Sistem akuntansi sendiri merupakan bidang yang menangani perencanaan dan penerapan prosedur, untuk mengumpulkan dan melaporkan data keuangan. Merencanakan sistem yang memiliki unsur memeriksa dan mencocokkan [checks & balances] untuk dapat menjaga harta perusahaan, serta memiliki arus informasi yang efisien dan bermanfaat bagi manajemen. Disini, sistem akuntansi praktis tersebut meliputi hal-hal yang berkaitan langsung dengan aktifitas keuangan perusahaan kecil.
Usaha kecil sendiri dikategorikan dalam skala besaran modal, dengan angka modal dibawah Rp. 200 juta, maka usaha tersebut masuk dalam kategori usaha kecil. Dan 200 – 500 juta untuk kategori usaha menengah, dan diatas Rp. 500 juta disebut sebagai usaha besar. Sekalipun dalam perspektif perpajakan yang disebut usaha kecil adalah usaha dengan peredaran bruto dibawah Rp. 600 juta per tahun atau Rp. 50 juta per bulan. Dengan klasifikasi ini, maka usaha kecil merupakan sebuah entitas dengan sistem kerja yang relatif sederhana, memiliki jumlah karyawan yang tidak terlalu banyak dan aktifitas kerja harian yang konstan. Dengan gambaran data ini, maka pendekatan laporan keuangan yang harus dirumuskan tentu saja yang signifikan, dengan pembahasan pada instrumen tertentu sehingga memberikan hasil yang efektif. Dalam bagan diatas, maka gambaran pendekatan pembahasan ini mengambil garis korelasi pada teori akuntansi dan juga akuntansi bisnis pada level dasar akuntansi.
Akuntansi Pajak
Sementara dalam perpajakan akuntansi lebih dikenal dengan istilah pembukuan dan pencatatan. Pembukuan sendiri pada pasal 1 huruf 29 UU KUP didefinisikan sebagai suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi untuk periode tahun pajak tersebut.
Melalui definisi diatas, maka data dan informasi keuangan yang dibutuhkan sekurang kurangnya terdiri dari catatan – catatan mengenai :
Kemudian ditutup dengan laporan keuangan berupa :
Dan dalam proses pembuatan kedua laporan tersebut, termasuk didalamnya adalah informasi yang berkaitan dengan penyusutan atas aktiva yang dimiliki oleh usaha tersebut. Sehingga pemahaman akuntansi menyeluruh akan meliputi penyusutan dan juga amortisasi.
Leave a Comment